Pentingnya Mengenal Diri
Pada dasarnya, setiap manusia cenderung untuk mengembangkan dirinya
sendiri menjadi lebih baik, lebih matang dan lebih mantap setiap harinya. Namun kecenderungan seseorang untuk memunculkan
kemampuannya tidak terwujud begitu saja, tanpa ada upaya untuk pengembangan diri
yang dimilikinya, karena setiap manusia memiliki kemampuan dan keunikan
tersendiri. Sejauh mana kepribadian terwujud
sangat ditentukan oleh seberapa jauh lingkungan mendorong untuk perkembangan
terhadap konsep diri seseorang dan seberapa jauh seseorang tersebut merasa
dirinya perlu belajar agar lebih baik lagi.
Kunci dari proses pengembangan bagi diri adalah mengenal diri itu sendiri.
Mengenal diri sendiri berarti memperoleh pengetahuan tentang kualitas diri kita
yang tepat, yaitu menyadari kelebihan/keunggulan yang dimiliki maupun
kekurangan/ kelemahan yang ada pada diri sendiri.
Untuk dapat mengenal diri tentu saja diperlukan berbagai usaha yang
secara sadar harus dilakukan terus menerus secara berkelanjutan. Sesuai dengan
perkembangan hidup, kita sebagai manusia akan terus-menerus menemukan diri kita
yang makin bertumbuh dan berkembang setiap harinya. Perlu adanya Self
Awareness yaitu kemampuan dan kemauan kita untuk melihat siapa diri kita
dengan jelas. Kalau gaada kemauan dan usaha buat mengenal diri, ya bakal susah
buat kenal. Ibarat kata kita pengen kenalan sama orang yang baru ketemu, kalau
kita gaada usaha buat kenalan pastinya gak akan kenal-kenal. Atau bisa jadi
orang itu ngajak kita kenalan, tapi respon dari kitanya gaada, ya bakal gak
kenal dan saling mengenal juga. Ada banyak metode mengenal diri. Bisa dilihat
dari 2 sudut pandang, yaitu internal dan eksternal.
Dari internal, kita bisa mengenal diri kita melalui refleksi dan
perenungan atau muhasabah. Nanya tentang diri kepada diri kita sendiri. Semacam
menyisihkan waktu untuk deep talk dengan diri sendiri, kira-kira kita
tuh senengnya di bidang apa sih? Atau gak cocoknya di bidang apa sih? Hingga
kita juga nanya ke diri kita, tujuan hidup mau jadi apa sih? Karena barangkali
dengan kita fokus pada apa yang kita senangi, bisa jadi memang bakat kita
disana. Dan catatanya, kita harus jujur sama diri kita sendiri. Karena
terkadang kita gak jujur dan mudah terdistraksi oleh ekspektasi orang lain
terhadap diri kita atau pandangan kita terhadap pencapaian orang lain. Sehingga
saat kita nanya ke diri kita, kita jawab dengan memposisikan pendapat orang
lain. Dan itu cara yang salah. Jujur pada diri sendiri adalah bersedia untuk
menerima segala sesuatu apa adanya. Mengenali diri sendiri adalah belajar
untuk menilai dan memahami diri sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani
dengan prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain. Dengan ini
kita akan belajar menerima diri kita sendiri.
Kita harus belajar menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa
yang dikatakan oleh diri kita sendiri agar mampu memahami diri dengan baik.
Metode eksternal yang bisa kita pake, yaitu ada 3:
1.
Terbuka terhadap kritik. Semisal kita minta orang lain mengomentari diri
kita, entah itu komentar positif atau negatif, mungkin aja pandangan orang
terhadap kita itu bisa mencerminkan kita itu orangnya kaya gimana. Bisa pake
dengan nanya secara langsung atau lewat kuisioner gitu kan kalo niat bikin mah.
Hahaha. Dengan catatan, kitanya harus terbuka, legowo gitu. Jangan sampe kita
pengen tau diri kita, eh pas dikomentari malah tersinggung.
2.
Kebersamaan dengan orang lain. Terutama bagi orang yang setiap hari
emang bareng-bareng sama kita. Bisa lewat keluarga, temen kosan, temen kerja
yang emang partner, dll. Karena banyak momentum yang dilalui bareng, biasanya
orang ini tau sifat baik atau buruk kita. Nah, kalau kita beneran penasaran dan
gabisa mengenali diri dari cara lain, kita bisa pake cara ini. Kita tanya ke
orang yang emang tau kita sehari-hari kaya gimana.
3.
Penelusuran kepribadian lewat tools yang ada. Bahkan kalau dulu semasa
SD atau SMP gtiu ya, kita ternyata udah familiar dengan tools yang sering pake,
lewat Test IQ, WARTEGG Test, psikotes, dll. Nah, Zaman sekarang,
banyaaak banget tools yang bisa dipake buat mengenali diri sendiri dan
tentunya lebih beragam dan berkembang. Ada MBTI, Tallent Mapping, STIFIn,
dll. Nah, tools ini sangat bisa membantu kita buat kenal sama diri
sendiri karena tiap tools ada rules tersendiri dan bisa menjelaskan diri
kita lewat hasil dari tes tersebut. Tentunya penggunaan tools ini
didasarkan atas penelitian para penemunya terdahulu. Jadi ga sembarangan
assessment, tapi ada landasannya.
Banyak orang menyalah artikan menjadi “diri sendiri” adalah dengan “berbuat
semaunya sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri
adalah menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya
seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang dianugerahkan
padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang dikatakan orang lain dan
menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang perlu disadari adalah bahwa
setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada orang yang sama. Setiap kita
dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang berbeda-beda. Tugas manusia
adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan kehidupan ini.
Pengenalan diri yang baik akan melahirkan konsep diri yang baik dan
positif. Yang kedepannya akan memunculkan harga diri yang kuat dan kepercayaan
diri yang tinggi. Dengan kepercayaan diri yang tinggi seseorang dengan mudah
menjalani hidupnya dan meraih apa yang dicita-citakannya. Bahkan ketika
menghadapi kendala pun, ia akan tetap optimis karena keyakinan diri tersebut.
Menurut John Robert Powers (1977), konsep diri adalah kesadaran dan
pemahaman terhadap diri sendiri yang meliputi; siapa aku, apa kemampuanku, apa
kekuranganku, apa kelebihanku, apa perananku, dan apa keinginanku. Konsep diri
menjadi dasar perilaku hidup sehari-hari yang disadari. Kesadaran dan pemahaman
akan diri sendiri semakin mencerminkan prinsip hidup dan kehidupan seseorang.
Diatas penjelasan yang udah kita sampaikan, maka dengan mengenal diri
sendiri secara tepat kita bakal tau konsep bagi diri yang tepat kaya gimana
yang tentunya dengan berupaya fokus mengembangkan yang positif agar bisa lebih
bermanfaat bagi manusia lain dan mengatasi/menghilangkan yang negative biar
kita gak terkurung terus oleh kekurangan, “ah, da aku mah apa atuh”. Lebih
jauhnya, kita bakal lebih tahu apa yang mesti jadi tujuan hidup. Lewat
kesadaran “kemampuan dan bakat apa sih yang aku punya” sehingga tahu apa
sih yang aku butuhkan dan bagaimana cara menggunakan bakat yang dimiliki itu
untuk mencapai tujuan hidup kita. Dengan demikian kita juga bisa lebih
mampu menemukan makna dari hidup kita sendiri. Kalau kita benar-benar
mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan potensi dan bakat yang kita punya, yakin
deh kita bakal merasakan kegembiraan dan energi yang luar biasa besar. Dan yang
terpenting dari semua itu, kita akan lebih tau, “Siapalah kita di dunia ini.”.
Sehingga kita akan sadar bahwa kita hanya makhluk, hanya seorang hamba yang
punya kelebihan dan kekurangan yang diatas itu semua, kita gak ada apa-apanya
tanpa kuasa Tuhan.
Setiap orang perlu mengetahui dan memahami dirinya serta mampu
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya. Setelah seseorang mengetahui
dirinya, maka terbentuklah sikap dan perilaku dalam menentukan arah dan prinsip
hidup yang diinginkan.
Seseorang yang mempunyai konsep diri, dapat menilai dirinya dalam
menjalankan peranan hidup berkeluarga atau dalam masyarakat tanpa merasa lebih
atau kurang terhadap kemampuan dan bersikap kepada orang lain. “Konsep diri‟
seseorang bukan suatu yang langsung jadi, melainkan diperoleh dan dibentuk
melalui pendidikan, pengalaman serta pengaruh lingkungan.
Sooo, selamat menemukan dan mencari pengalaman serta lingkungan yang
tepat untuk membentuk dirimu. Karena perjalanan menemukan diri adalah
perjalanan seumur hidup karena kita akan menjadi laboratorium bagi hidup kita
sendiri.
Komentar
Posting Komentar