Memilih Media Fermentasi yang Tepat
Oleh Nabilla Kamilatunnisa
Oncom
merupakan salah satu olahan bungkil kacang tanah atau ampas tahu yang diproses
menggunakan teknologi fermentasi. Kehadirannya diatas meja makan sangat akrab
dan mudah ditemui. Tak jarang kita mendapatinya pula para pedagang atau pelaku
usaha makanan mengolahnya menjadi hidangan yang disukai. Tapi, pernahkah kita
berfikir, sebelum oncom ini dapat dihidangkan, kacang tanah atau ampas tahu sebagai
bahan baku oncom harus melewati berbagai proses, termasuk menggunakan bantuan Neurospora sp pada oncom merah atau Rhizopus oligosporus pada pembuatan
oncom hitam.
Seperti
yang sudah kita ketahui sebelumnya, bahwa oncom merupakan salah satu produk
hasil fermentasi. Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu
substrat organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Menurut
Sarwono, 2010, Fermentasi merupakan suatu proses metabolisme yang menghasilkan
energi dengan cara menguraikan protein, karbohidrat dan lemak tanpa kehadiran
oksigen bebas. Fermentasi ini merupakan salah satu cara yang telah dikenal dan
digunakan sejak lama. Produk-produk yang diolah menggunakan teknologi
fermentasi biasanya memiliki cita rasa yang khas, tekstur yang lebih baik,
produk lebih awet dan tentunya mudah dicerna tubuh karena telah melalui
penguraian kandungan zat gizinya, contohnya penguraian protein.
Dalam
prosesnya, maka ada beberapa hal yang mungkin perlu disiapkan dan dikondisikan
yaitu Mikroba sebagai inokulumnya, Tempat (wadah) untuk menjamin proses
fermentasi itu berlangsung secara optimal serta Substrat sebagai tempat tumbuh
(medium) dan sumber nutrisi bagi mikrobanya.
Jika
kita melihat dari ketiga faktor tadi, salah satu yang paling penting adalah
bagaimana kita bisa memilih media yang baik. Dalam prosesnya, fermentasi menggunakan
mikroorganisme. Maka seperti hal nya makhluk hidup lain, untuk bisa hidup dan
bekerja, semua mikroorganisme membutuhkan sumber energi yang diperoleh dari
metabolisme bahan pangan yang dimana mikroorganisme ini berada di dalamnya. Maka,
untuk mendapat produk akhir fermentasi yang baik dan bermutu, diperlukan
optimalisasi pemenuhan sumber energi yang baik juga bagi mikroorganisme yang
bekerja.
Medium
untuk fermentasi ini biasanya disebut juga sebagai substrat. Secara umum, media
fermentasi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu fermentasi yang menggunakan media
cair (Submerged Fermentation) dan
media padat (Solid State Fermentation). Substrat
atau makanan yang dibutuhkan mikroba untuk hidupnya berhubungan erat dengan
komposisi kimia tubuhnya. Sumber energi yang dibutuhkan berasal dari sumber
karbon, sumber nitrogen, sumber mineral, sumber vitamin, dll.
Jika
kita melihat, salah satu media yang digunakan dalam pembuatan oncom adalah ampas
tahu. Ampas tahu merupakan hasil samping dalam proses pembuatan tahu yang
berbentuk padat. Menurut Riniphapsari, 2016, ampas tahu masih mempunyai
kandungan karbohidrat dan protein yang masih relative tinggi karena pada saat
pembuatan tahu, tidak semua kandungan dapat terekstrak. Tingginya kandungan Nutrisi dari ampas tahu membuat
media ini kaya akan sumber energi, diantaranya protein, karbohidrat, lemak, kalsium,
posfor, dan besi (Fe). Sumber energi ini dimanfaatkan oleh Neurospora sp selama fermentasi. Kandungan karbohidrat akan membantu
Neurospora sp mengeluarkan
enzim-enzim amylase, protease dan lipase yang aktif selama fermentasi yang
memegang peranan penting untuk mengurai pati menjadi gula sederhana. Kandungan
protein akan meningkatkan daya cerna dan lemak akan memicu munculnya aroma
sedap dan harum. Neurospora sp. ini
mempunyai strain berwarna jingga-merah sehingga warna yang dihasilkan pada
oncom yang menggunakan Neurospora sp adalah
warna jingga kemerahan sesuai warna spora yang dihasilkan oleh kapang yang
digunakan.
Maka,
selain pengoptimalan sumber energi pada substrat, perlu juga diperhatikan dalam
memilih media atau substrat fermentasi yang tepat haruslah mudah didapat,
dengan harga yang relatif murah atau tidak terlalu mahal, mudah dikendalikan
penyimpanannya dan kemampuan aerasi atau agitasi saat fermentasi berlangsung.
Dengan mengkondisikan medium fermentasi yang tepat akan berpengaruh pada proses
metabolisme yang akan terjadi selama fermentasi yang tentunya akan berpengaruh
pula pada produk akhir, selain itu juga agar harga produk dapat bersaing dengan
harga produk yang diproduksi dengan cara lain.
Penjelasannya, cek : https://youtu.be/SVP0M0nNDbA
Komentar
Posting Komentar