Lawan Covid-19 dengan Konsumsi Olahan Fermentasi
Pandemi
covid-19 telah menjadi ancaman kesehatan masyarakat secara global. Keberlangsungannya
belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Setiap harinya kita temui kasus positif
baru yang bahkan meningkat secara cepat. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka
untuk menekan penyebaran kasus covid-19 ini. Salah satu upaya pencegahan yang
dilakukan adalah melakukan physical distancing
dan menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan. Selain upaya tersebut,
masyarakat perlu untuk memperhatikan aspek kesehatan sebagai antisipasi meminimalisasi
terpaparnya tubuh dari virus covid-19 ini.
Penyakit
yang disebabkan oleh virus, termasuk covid-19 ini pada umumnya termasuk pada “self-limiting disease” dimana dalam pengendaliannya
mengandalkan kekuatan pertahananan tubuh menggunakan sistem imun. Karena itu,
telah banyak kita jumpai anjuran yang diberikan kepada masyarakat untuk meningkatkan
daya tahan tubuh demi mencegah tertularnya infeksi yang disebabkan oleh virus. Tubuh
akan beradaptasi dengan apapun yang masuk kedalamnya, termasuk virus pembawa penyakit
dengan membentuk antibodi.
Sistem
imun adalah sistem daya tahan tubuh terhadap serangan substansi asing yang
masuk kedalam tubuh kita. Substansi asing tersebut bisa bisa berasal dari luar
maupun dalam tubuh sendiri. Virus yang masuk kedalam tubuh kita merupakan contoh
substansi asing yang jika kita terpapar, akan direspon oleh tubuh dengan membentuk
respon imun dari sistem imun yang tubuh miliki. Apabila sistem imun kita bisa
mempertahankan tubuh dari serangan virus yang masuk, maka tubuh akan terjaga dan
tidak akan muncul gejala sakit. Namun sebaliknya, jika sistem imun kita tidak
bisa mempertahankan kondisi tubuh akibat serangan virus, maka kita akan sakit karena
tubuh kita terinfeksi oleh virus tersebut.
Menjaga
pola makan sehat dapat mempertahankan kondisi imun dalam tubuh kita. Pandemi
covid-19 menyebabkan banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari termasuk pola
makan. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari merupakan salah satu faktor yang
membentuk sistem imun dalam tubuh kita. Daya tahan tubuh tidak hanya untuk mencegah
agar tidak mudah terpapar virus, namun lebih jauh dari itu, juga untuk
mempercepat penyembuhan dan pemulihan bagi yang sudah terpapar. Sistem imun
dalam tubuh dapat ditingkatkan salah satunya dengan pemberian imunomodulator,
yaitu senyawa yang mampu berinteraksi dengan sitsem imun sehingga dapat menaikkan
respon imun, salah satunya adalah makanan olahan hasil fermentasi.
Menurut
penelitian US National Library of Medicine National Institute of Health,
sekitar 70% dari sistem imun manusia terletak pada saluran pencernaan, sehingga
para ahli medis sepakat bahwa saluran cerna yang sehat merupakan cerminan dari
kesehatan tubuh secara umum. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Zua Tao,
dkk (2020) pada jurnal Gastroenterology dimana menunjukan bukti bahwa
SARS-CoV-2 yang merupakan virus penyebab covid-19 ternyata mampu menyerang sel
epitel usus yang berujung pada gangguan saluran cerna yang ditandai dengan
diare.
Mengkonsumsi
makanan olahan hasil fermentasi di masa pandemi covid-19 seperti yang kita
alami sekarang dapat meningkatkan kekebalan imun tubuh karena ada peranan
bakteri probiotik yang terkandung didalamnya. Bakteri probiotik merupakan
bakteri baik yang dapat membantu melawan infeksi patogen melalui kemampuannya
di dalam menekan pertumbuhan patogen dalam tubuh dan menjaga keharmonisan
komposisi bakteri dalam saluran pencernaan.
Menurut
WHO (World Health Organization), probiotik
adalah mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup akan
memberikan manfaat pada kesehatan. Probiootik biasanya dapat kita temui pada jenis
makananan yang telah mengalami proses fermentasi. Bakteri tertentu yang dikehendaki
secara sengaja ditambahkan pada makanan yang akan difermentasi sehingga akan
terbentuk makanan baru yang memiliki kandungan gizi lebih baik. Probiotik dapat
kita temukan dalam yoghurt, tempe, kimchi, kefir dan makanan hasil fermentasi
lainnya. Jenis bakteri probiotik yang paling umum yaitu bakteri asam laktat,
seperti lactobacillus. Rahayu (2019)
menjelaskan bahwa mekanisme dari probiotik ini dapat menghasilkan antimikroba
yang disebut bakteriosin. Bakteriosin merupakan senyawa yang mampu menghambat mekanisme
pertumbuhan mikroba patogen.
Maka,
salah satu upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah dengan mengkonsumsi
makanan hasil olahan fermentasi yang kaya akan probiotik. Semakin kuat daya
tahan tubuh kita artinya semakin sulit juga untuk terkena penyakit. Hal inilah
yang membuat betapa pentingnya upaya kita dalam menjaga daya tahan tubuh agar
tidak mudah terserang penyakit, salah satunya covid-19.
Komentar
Posting Komentar